Obat
Ginjal, dari Kumis Kucing hingga Sambiloto
·
TERKAIT:
Apa saja tanaman obat
yang telah digunakan dan memiliki potensi untuk dijadikan pilihan alternatif
ataupun pendamping pengobatan batu ginjal dan membantu meningkatkan kinerja
ginjal?
Prof Dr Sumali Wiryowidagdo, Guru Besar Departemen Farmasi Fakultas MIPA UI,
menyatakan bahwa beberapa tanaman obat sebenarnya layak disebut herba rasional
karena telah dibuktikan selama bertahun-tahun meski secara empiris. Tanaman
obat ini paling tidak telah teruji khasiat, efektivitas, dan keamanannya.
Jenis-jenis herba yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan ginjal dan
kandung kemih di antaranya:
KUMIS
KUCING
Bersifat diuretik, bermanfaat untuk mengatasi infeksi kandung kemih, infeksi
saluran kemih, kencing batu, batu kantung empedu, dan sebagai antipiretik.
Komponen berkhasiat: Eupatrin, sinensetin, 3-hidroksi-tetrametil flavon dan
siphonol A-E.
Cara meramu: Kumis kucing dan meniran, masing-masing 30 gram, direbus. Setelah
dingin airnya diminum.
LOBAK
Sebagai peluruh batu ginjal. Cara meramu: 200 gram lobak dibuat jus, lalu
disaring dan diminum untuk satu hari.
TAPAK
LIMAN
Seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan sebagai peluruh batu ginjal, untuk
meningkatkan kinerja ginjal, antiseptik, antiradang, dan penurun panas.
Komponen berkhasiat deoxy, isodeoxyelephantopin, dan seskuiterpena.
Cara meramu: Rebus 1.530 gram tanaman yang telah dikeringkan, airnya diminum.
PEGAGAN
Bersifat antibakteri, menyembuhkan luka, antiradang, antioksidan, dan
meningkatkan kinerja ginjal. Telah melalui beberapa uji praklinis untuk
antibakteri, ginjal, dan antitumor. Digunakan sebagai obat untuk membantu
penyembuhan luka dan radang pada saluran kemih.
Cara meramu: Daun segar sebanyak 50-80 gram direbus, airnya diminum.
DAUN
SENDOK
Bermanfaat sebagai antiinflamasi, melarutkan batu ginjal, meningkatkan kerja
ginjal, dan sebagai antibakteri.
Komponen kimia: Plantaginin, - homoplantaginin, katalpol.
Cara meramu: Rebus 15-30 gram daun dengan 2 gelas air sampai tinggal 1 gelas,
lalu minum.
TEMPUYUNG
Sebagai peluruh kemih, melarutkan batu empedu, dan meningkatkan kinerja ginjal.
Komponen kimia: Flavonoid dan aeskulin.
Cara meramu: 5 lembar daun tempuyung, 5 lembar daun alpukat, 5 lembar daun sawi
tanah direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas. Minum setelah dingin.
Cara lain: 5 lembar daun tempuyung, 6 buah jagung muda, dan gula aren secukupnya
direbus, airnya diminum.
CEPLUKAN
Sebagai peluruh batu dan meningkatkan kerja ginjal, bersifat analgesik,
antitumor, dan antiseptik.
Komponen kimia: Fisalin B, D, F dan withangulatin A. Saat ini pengembangan
penelitian diarahkan untuk membuktikan potensinya sebagai antikanker.
Cara meramu: Konsumsi langsung buahnya atau air rebusan daun secukupnya.
ALANG
ALANG
Sebagai infus rimpang, sebagai peluruh batu dan meningkatkan kerja ginjal,
menurunkan tekanan darah, sekaligus pereda panas dalam. Hasil penelitian
membuktikan tanaman ini tidak beracun, dan praktis penggunaannya karena cukup
direbus.
Kandungan kimia: Arundoin, fernenol, isoarborinol, silindrin, dan skopoletin.
DAUN
ALPUKAT
Perasan daun alpukat berkhasiat sebagai peluruh batu ginjal dan meningkatkan
kerja ginjal. Seduhan daun sebagai pelarut batu ginjal kalsium. Komponen kimia:
Polifenol, flavonoid, alkolodi, dan saponin.
KEJI
BELING
Daun berkhasiat sebagai peluruh dan pelarut batu ginjal dan batu kandung
empedu.
Untuk batu kandung kemih: Rebus bersama tongkol jagung muda.
Untuk batu ginjal: Campur dengan daun menirandan daun ungu. Dapat juga dicampur
dengan tempuyung dan tongkol jagung muda.
MENIRAN
Digunakan sebagai peluruh batu ginjal dan mengurangi infeksi sekaligus
mempertahankan kinerja ginjal, meningkatkan daya tahan tubuh.
Untuk ramuan diuretik: 20 gram herba direbus selama 15 menit, lalu diminum.
Komponen kimia: Flavonoid kuersitrin, kuersitrin, isokuersitrin, filantin, dan
nirantin.
DAUN
SAMBILOTO
Digunakan bila terjadi komplikasi penghancuran batu ginjal, nanah dalam saluran
kencing, dan atau darah dalam saluran kencing. Berfungsi sebagai diuretik dan
peningkat daya tahan tubuh. Komponen kimia: Andirgafolida, neoandrografolida,
homoandrografolida, andrografin.
Cara meramu: Rebus daun segar atau yang telah dikeringkan secukupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar